Selasa, 22 Desember 2015

Laporan Metode Parafin Mikroteknik Tumbuhan 2015

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK TUMBUHAN

Sediaan Irisan Tumbuhan


Oleh :
Hanif Ilma Hidayati                G34130059
M.Ariek Dimas Santoso        G34130066
Indah Noviana                        G34130073
Muhammad Saifurrahman    G34130086
Marini Adani                           G34130101
Derizane Firman Maulida      G34130108






DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2015





Pendahuluan

Sel merupakan komponen yang paling kecil yang dimiliki oleh makhluk hidup termasuk tumbuhan. Sering kali untuk dapat melihat sel-sel dari tumbuhan tersebut perlu dilakukan teknik preparasi tertentu agar dapat melihat sel-sel dari jaringan tumbuhan dengan baik. Pembuatan preparat tumbuhan dapat dilakukan dalam banyak cara ,diantaranya adalah dengan metode parafin.  Metode parafin termasuk ke dalam metode sayatan, yaitu metode membuat sediaan yang disayat dengan ketebalan tertentu. Metode ini merupakan metode yang sering digunakan dalam pembuatan preparat tumbuhan ataupun hewan. Material dalam metode parafin di embedding dalam suatu matriks yaitu diblok dengan menggunakan parafin dan nantinya akan dilakukan proses penyayatan material. Penyayatan jaringan tumbuhan menggunakan alat bantu berupa mikrotom. Mikrotom yang digunakan adalah mikrotom putar.Ukuran sayatan pada jaringan tumbuhan yang baik digunakan yaitu berkisar antara 9-12 mikrometer (Trigiano & Gray 2000).
 Metode ini banyak dipakai karena hampir semua macam jaringan dapat dipotong dan diamati dengan baik oleh metode ini. Keunggulan lain dari metode ini adalah sayatan mikroton yang dihasilkan berupa sayatan seri. Namun metode parafin juga memiliki kelemahan yaitu jaringan menjadi keras, mengerut dan mudah patah. Jaringan-jaringan yang besar tidak dapat dikerjakan, bila menggunakan metode ini. Sebagian besar enzim-enzim akan larut dengan metode ini (Suntoro 1983).Material tumbuhan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah daun akasia
Praktikum kali ini bertujuan memahami langkah-langkah pembuatan sediaan dan membuat preparat jaringan tumbuhan dengan metode parafin,serta mengetahui cara penyayatan material tumbuhan menggunakan mikrotom dengan baik




BAHAN DAN METODE

Bahan yang digunakan dalam praktikum sediaan sayatan (parafin) adalah daun teh, albumin-gliserin, aquades, safranin, fast-green, xilol bertingkat, etanol 30%, 50%, 70%, 95%, dan 100%, dan entellan. Alat yang digunakan dalam percobaan ini antara lain mikrotom, holder, mikroskop, hot plate, kaca objek, gelas penutup, dan oven.
Metode yang digunakan yaitu metode parafin

Add caption




Hasil Pengamatan 


Pembahasan
Pembuatan sediaan sayatan parafin tumbuhan dilakukan dalam beberapa tahap yaitu persiapan sample,embedding, penyayatan dan pewarnaan.Langkah pertama yang dilakukan adalah fiksasi daun teh yang digunakan menggunakan larutan FAA. Fiksasi adalah usaha untuk  mengeraskan dan mempertahankan elemen sel atau jaringan agar tetap pada tempanya dan tidak mengalami perubahan bentuk maupun ukurannya. Tujuannya untuk mempertahankan jaringan dalam kondisi mendekati waktu hidup, mencegah autolisis, mencegah perubahan bentuk dan volume jaringan, serta membuat jaringan lebih baik dalam menyerap zat warna.Proses fiksasi ini penting karena merupakan pondasi utama semua preparasi jaringan (Marjit 1998). Lalu material didehidrasi menggunakan alkohol bertingkat. Dehidrasi merupakan proses menarik air dari jaringan dengan menggunakan bahan-bahan kimia tertentu. Proses dehidrasi dilakukan bertahap (30% - 50% - 70% - 90% - 100%) tujuannya supaya air bisa terusir dari jaringan secara sempurna. Kemudian langkah berikutnya adalah dealkoholosasi yang menggunkan xylol : alkohol 100% secara bertingkat pula yaitu dengan perbandingan 1:3, 1:1, dan 3:1, hal ini dilakukan agar pengeluaran alkoholnya juga maksimal sehingga larutan xylol inilah yang nantinya dapat terikat langsung dengan paraffin dan agar jaringan tersebut dapat beradaptasi, dan dengan menggunakan xylol I dan xylol II langkah ini dilakukan agar jaringan betul-betul bebas dari alkohol.
Lalu jaringan tersebut di infiltrasi dengan parafin. Infiltrasi  dilakukan menggunakan parafin .Parafin atau lilin adalah media campuran hidrokarbon yang terbuat dari petroleum atau minyak bumi yang memiliki titik leleh berkisar antara 40 – 70oC, untuk titik leleh parafin lunak  sekitar 48oC, titik leleh parafin medium sekitar 52oC, dan titik leleh parafin keras sekitar 56oC. Parafin akan membeku di bawah suhu titik lelehnya dengan membentuk kristal jarum sehingga akan mempengaruhi struktur jaringan (Gaud et.al 2008) .Kemudian dilakukan infitrasi dengan tujuan untuk menyusupkan parafin kedalam jaringan
Tahap selanjutnya adalah embedding material,embedding disini maksudnya adalah proses penanaman jaringan pada parafin yang dilakukan pada kotak dari kertas kalender. Keuntungan menggunakan kotak kertas kalender yaitu dapat membuat arah sayatan dan dapat melabel/menandai jaringan atau sampel yang akan disayat nantinya. Tahapan embedding  sebaiknya dilakukan dalam keadaan hangat dekat bunsen agar parafin dapat tercetak dengan baik.Sebelum dilakukan penyayatan blok parafin sebaiknya dipotong menjadi trapesium tujuannya adalah agar bisa dibedakan nantinya antara sayatan yang satu dengan yang lain.Setelah itu barulah dilakukan penyayatan dengan menggunakan mikrotom, blok parafin ditempelkan pada holder lalu di pasang di mikrotom.Penyayatan jaringan di parafin akan menghasilkan sayatan pita. Hasil sayatan lalu ditempel ke kaca objek yang sudah diolesi meyer albumin. Meyer  albumin memiliki kandungan putih telur dan gliserin yang merupakan perekat alami yang sangat baik (Rao 2010). Proses pewarnaan dilakukan setelah preprarat dideparafinasi dengan direndam dalam xylol untuk menghilangkan parafin pada jaringan yang akan diamati.Pewarna yang digunakan adalah safranin-fast green. Setelah diwarnai barulah di lakukan penempelan gelas penutup dengan entellan setelah dijernihkan dengan xylol. Jaringan dapat diamati dengan baik di mikroskop.Hasil pengamatan pada mikroskop menunjukan preparat daun akasia yang terlihat jelas.


Simpulan
Metode parafin merupakan salah satu cara untuk membuat sediaan sayatan jaringan tumbuhan  Metode parafin yang dilakukan meliputi tiga tahapan, yaitu embedding, penyayatan, dan pewarnaan. Terlihat dengan jelas pada mikroskop bagian-bagian sel setelah dilakukan teknik penyayatan dengan metode parafin. Karena metode parafin mempunyai beberapa keunggulan, misalnya sayatan yang diperoleh tipis sehingga indeks bias bagian sel akan nampak jelas terlihat pada mikroskop.Hasil sayatan parafin pada mikrotom menghasilkan sayatan pita.


Daftar Pustaka


Gaud RS, Surana S,Talele GS, Gokhale SB.2008.Natural Excipients.Maharashita (IN) :Nirali Prakashan.

Marjit B. 1998. Manual of Histology, General Anatomy, Embriology, & Genetics.Kolkata (IN) : Academic Publishers

Rao CB.2010.Textbook of Human Oral Embyology ,Anatomy, Physiology, Histology,and Tooth Morphology.Nadu (IN) : Jaypee


 Trigiano RN ,Gray DJ. 2000. Plant Tissue Culture Concepts and Laboratory Exercises .New York : CRC Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar